Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

SOFTSKILL PEREKONOMIAN INDONESIA

Ekonomi Indonesia di Era Jokowi-JK Written by   Argopandoyo Tri Hanggono Perkembangan ekonomi pada era Presiden Joko Widodo di pertengahan tahun 2015 mulai kian terasa tantangannya. Banyak media yang seolah mengungkapkan kebenaran, namun ternyata hanya mengungkapkan sisi lokal yang sesungguhnya masih membutuhkan pemaparan lebih lagi dalam memberi jawaban kondisi yang tepat, mengenai perekonomian di negara yang baru menapaki usia ke-70 tahun. Pada sebuah kesempatan bersama beberapa wartawan lain, Radio Pelita Kasih berkesempatan untuk berbincang ringan seputar perkembangan ekonomi di Indonesia, khususnya ekonomi Indonesia di era Jokowi. Perbincangan santai itu dilakukan bersama seorang pemerhati sosial ekonomi di Indonesia, Tjahjadi Nugraha. Membuka pembicaraannya, menurut Tjahjadi, pada masa pasca perang dingin ini, kekuatan kapitalisme global tak lagi terbendung. Dengan melihat kondisi demikian, Tjahjadi menyadarkan semua untuk memahami bahwa perekonomian suatu bangsa tidak bis

CONDITIONAL

Conditional Sentence Conditional Sentence is a combination of two words where one of them is a requirement sentence and the sentence is a result of the requirement sentence. In the Conditional Sentence is divided into three types, namely type 1, type 2 and type 3. Here is the explanation: 1.      Conditional Sentence Type 1 Conditional Sentence Type 1 can be used to make a conditional sentence that still allows one to achieve as a new condition will occur in the future. Conditional Sentence Formula Type 1 If + Subject + Verb 1, Subject + Will + Infinitive Or Subject + wil + Infinitive, If + Subject + Verb 1 Example : a. She will arrive here on time if she drive her car by herself. b. If you don’t come to my birthday party, I will send you an SMS. c. If you come late again, Mr. Professor will be very angry. 2.   Conditional Sentence Type 2 Conditional Sentence Type 2 can be used to indicate a possibility of fulfillment of the conditional sentence would be diff

COUNTABLE AND UNCOUNTABLE NOUNS

Countable nouns  adalah kata benda yang dapat dihitung, yang dapat menunjukkan kuantitas atau jumlah, contohnya kata benda pen dapat dihitung one, two, atau three pens. Contoh kata benda yang dapat dihitung: cat, dog, man, baby, person, animal, bottle, box, coin, cup, plate, table, chair, bag, glass, book, house, etc. Benda-benda yang ada di sekitar kita umumnya adalah benda yang dapat dihitung. Contoh countable nouns dalam kalimat: 1. We could see a ship in the distance. 2. I have two brothers, John and Mark. 3. I've got a problem with the car. 4. Do you like these photos? 5. I'm going out for five minutes. Uncountable nouns  (disebut juga mass nouns) adalah kebalikan dari countable nouns, yaitu kata benda yang tidak dapat dihitung, contohnya kata benda water. Kata benda tersebut tidak bisa dikatakan a water atau two water, tetapi lebih tepat digunakan bersama dengan kata benda lainnya yang dapat dihitung, misalnya a glass of water atau two glass of water.

TELL ABOUT YOUR EXPERIECE

Holiday last year I and my college friends to Malang train ride Matarmaja ( economic ) via Pasar Senen station clock 15:15. Straight to, travel time from Jakarta Ke Malang approximately 16 hours . Throughout my travels occasionally looked out the window to see the scenery out there that look still not clean but over time that had seen slums, has now become green because so many rice fields with lush - lush crops . Does not feel it was night , me and my friends instead of sleeping even tries to make dubsmash , joking and gossiping until late at night wkwk The second day in the crowded passenger train were initially until the remaining few people , and just 08.00 in Malang Station . I travel a destination while in the unfortunate is Bromo and Stone , the first objective is to Bromo by using the services of travel . But before we headed to Bromo homestay for a break , because around 24.00 we were picked up by the father travel to the street to bromo . Exactly at 24.00 suddenly heard

PERJANJIAN DAN PERIKATAN

Pengertian Perjanjian Perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seseorang berjanji kepada orang lainnya atau dimana dua orang saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal. Perikatan merupakan suatu yang sifatnya abstrak sedangkan perjanjian adalah suatu yang bersifat kongkrit. Dikatakan demikian karena kita tidak dapat melihat dengan pancaindra suatu perikatan sedangkan perjanjian dapat dilihat atau dibaca suatu bentuk perjanjian ataupun didengar perkataan perkataannya yang berupa janji. Macam-Macam Perjanjian Macam-macam perjanjian obligator ialah sebagai berikut : a.      Perjanjian dengan Cuma-Cuma dan perjanjian dengan beban Perjanjian dengan Cuma-Cuma ialah suatu perjanjian dimana pihak yang satu memberikan suatu keuntungan kepada yang lain tanpa menerima suatu manfaat bagi dirinya sendiri. (Pasal 1314 ayat (2) KUHPerdata). Perjanjian dengan beban ialah suatu perjanjian dimana salah satu pihak memberikan suatu keuntungan kepada pihak lain dengan menerima suatu manfaat